Mandi Balimau adalah tradisi
mandi menggunakan jeruk nipis atau jenis jeruk lainnya berkembang di kalangan masyarakat
Minangkabau (Sumbar) dan biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran
sungai dan tempat pemandian. Diwariskan secara turun temurun, tradisi ini
dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad.
Latar belakang dari mandi balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan
Ramadan, sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu menyucikan diri sebelum
menjalankan ibadah puasa. Secara lahir, mensucikan diri adalah mandi yang
bersih. Zaman dahulu tidak setiap orang bisa mandi dengan bersih, baik karena
tak ada sabun, wilayah yang kekurangan air, atau bahkan karena sibuk bekerja
maupun sebab yang lain. Saat itu pengganti sabun di beberapa wilayah di
Minangkabau adalah limau (jeruk nipis), karena sifatnya yang melarutkan minyak
atau keringat di badan.
Dalam tradisi ini
sebetulnya perempuan tidak perlu mandi di sungai agar tidak bercampur dengan
lelaki, tetapi bisa di sumur umum. Namun dalam perkembangan selanjutnya
kebiasaan ini kemudian berkembang di masyarakat secara tak agamis lagi. Mandi
bersama dilakukan di sungai dengan alasan untuk berekreasi sehingga bercampur
antara lelaki dan perempuan. Kebiasaan baru inilah yang bertentangan dengan
agama Islam, sedangkan pada dasarnya tradisi balimau tidak demikian.
Semoga bermanfaat
Sumber : Wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar